Sejarah Perkembangan & Tujuan Organisasi
Wacana Pembentukan APGI di cetuskan pada saat pelatihan pramu wisata oleh Dinas Pariwisata DKI Jakarta
2005
Federasi Mountaineering Indonesia berdiri, dengan salah satu bidang standarisasi, akreditasi dan sertifikasi
2011
Kemenbudpar memfasilitasi pembuatan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional untuk Pemandu Wisata Gunung
2013
Kemenparekraf mengadakan pelatihan asesor untuk pemandu wisata gunung
Januari 2016
Pertemuan-pertemuan beberapa pemandu gunung menyepakati untuk segera membentuk perkumpulan pemandu gunung Indonesia
4 Januari 2016
Menyepakati untuk segera membentuk APGI
15 Januari 2016
Forum pemandu gunung dihadiri 25 orang sebagai pendiri, dan menghasilkan Deklarasi Pendirian APGI
22 Januari 2016
Pertemuan lanjutan membentuk kepanitiaan penyelenggaraan Munas I APGI
30-31 Maret 2016
Munas I dan Rakernas I APGI di Gunung Geulis Campsite, Bogor, mengesahkan AD/ART APGI , kepengurusan APGI periode 2016-2019 di bawah pimpinan Ronie Ibrahim dan Rencana Garis Besar Program Kerja.
6-8 Februari 2019
Munas APGI di Batu menetapkan Vita Cecilia sebagai ketua APGI 2019-2022. Jumlah sertifikasipemandu wisata gunung di berbagai kota Indonesia bertotal 816 (Ciawi, Jakarta, Yogyakarta, Ambarawa, Manado, Makassar, Serang, Jember, Malang dan Sembalun)
21-23 Januari 2022
Munas III APGI diselenggarakan di Bandung dengan diikuti 86 peserta yang mewakili 13 DPProv dari 18 DPProv APGI seluruh Indonesia. Sidang memilih Rahman Mukhlis sebagai Ketua Umum APGI periode 2022 - 2025
TUJUAN UMUM ORGANISASI
Mewadahi persatuan, komunikasi dan koordinasi pemandu gunung Indonesia
Meningkatkan kompetensi pemandu gunung Indonesia
Meningkatkan keamanan, keselamatan dan kenyamanan jasa pemanduan gunung di Indonesia
Memajukan kesejahteraan pemandu gunung Indonesia
Niat pendirian APGI dideklarasikan pada tanggal 15 Januari 2016 oleh 25 pemandu gunung Indonesia di Jakarta dan Munas I dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2016 di Bogor yang berhasil mengesahkan AD/ART dan kepengurusan periode 2016-2019
Posting Komentar